Ada banyak hal yang tidak kamu dapatkan dari bangku
kuliahan.
ANDA TIDAK AKAN DIAJARKAN BERBICARA. SAMA SEKALI TIDAK. Tapi, di komunikasi saya malah belajar soal:
Dan masih banyak hal teknis lainnya yang tidak akan pernah kamu peroleh dari bangku kuliah. Ada bagian kuliah yang sifatnya praktek, dan itu menyenangkan, karena kita bakal diajarkan hal- hal teknis. Tapi apa yang ada di dunia kerja atau bahkan lebih besarnya, industri media massa di luar sana, ngga bikin kita lantas benar- benar siap dan bisa untuk bertahan disana hanya dengan bekal ilmu saja.
Jadi, gimana caranya supaya bisa mendapatkan banyak ilmu yang masih seputar keilmuan kita (apapun jurusanmu) tapi yang tidak pernah diajarkan di bangku pendidikan formal? Gampang, bertemulah dengan orang sebanyak mungkin! Siapapun mereka, apapun pendidikannya, berapapun usianya, dan apapun pekerjaannya, mengobrollah, berbincanglah, curilah ilmunya!
Kalau saya, simpel, diawali dengan tidak hanya kuliah, mengerjakan tugas, dan berleha- leha dikosan. Tapi, saya mulai ikut organisasi di kampus, ngga perlu banyak-banyak, tekuni saja organisasi atau UKM yang kamu minati. Ikuti sampai akhir, curi ilmunya, berkembanglah disana.
Selain itu, bisa juga mengembangkan kemampuan diri misalnya dengan mengikuti les (entah bahasa asing, masak, kursus renang, anything you want!). Bisa juga kalau mau sembari menghasilkan uang, bisa dengan kerja magang. Nah untuk kerja magang malah salah satu opsi yang menyenangkan. Tapi pastikan sesuai dengan bidang ilmu yang kamu tekuni, karena nantinya akan berpengaruh di dunia kerja yang kamu tekuni kelak setelah lulus kuliah.
Dulu, saya juga ikut magang, tapi yang tidak berbayar. Selama magang 2 bulan di salah satu stasiun televisi nasional, wiihh rasanya super! Capek tapi semuanya bener- bener baru. Menghadapi orang- orang baru juga dengan pelajaran baru, ya itu tadi, belajar caranya meng-handle acara yang besar banget, bikin konsep yang ga cheesy tapi juga low-budget tapi ya juga kudu datengin banyak penonton (bukan penonton bayaran lho ya).
Belajar dari organisasi di internal maupun eksternal kampus pun menyenangkan. Kalau saya, dulu ikutnya organisasi internal kampus, detailnya disini. Pada dasarnya, setiap kamu bertemu orang baru, kamu bisa belajar banyak dari dia. Kesehariannya, kehidupannya, apa yang dia lakukan, ataupun pemikirannya. Sharing is the best knowledge that you can achieve freely. Sharing itu menyenangkan, kamu bisa dapet ilmu secara cuma-cuma dari seseorang. Dan kadang kala, dari hasil banyak ketemu orang itu ya efeknya inspirasi, menginspirasi untuk bisa berbuat lebih banyak. “Kenapa mesti di situ- situ doang sih, kalau orang lain udah sampe sana, udah jauh pula?”. Apalagi sampai memacu optimisme kita, kadang juga sampai timbul kalimat “Gile banget tuh orang, dia bisa sampe sana, masa gue engga?”.
Dari cara- cara di atas tadi, percaya deh, kamu bakal banyak dapetin ilmu- ilmu teknis atau yang bersifat pengalaman. Nambah pengalaman itu menyenangkan. Nambah kenalan apalagi, memperluas jaringan, kalau perlu bikin sebanyak mungkin jaringan selama kamu masih menjadi mahasiswa.
Ada banyak hal yang karena keterbatasan waktu, materi kuliah, atau topik, maka ngga semua hal atau persiapan di dunia kerja atau kemasyarakatan, misalnya, tidak diajarkan di bangku kuliah. Ya semua kembali kepada mahasiswanya sendiri. Mau bener- bener cuma kuliah aja dan hanya mendapatkan teori dari bangku kuliah, atau mau dapetin lebih?
Alhasil, selamat berkarya dan selamat banyak belajar di usiamu yang masih muda ini.
Kalau kata iklan anti-narkoba, jangan sia- siakan masa mudamu.
Salam,
HS.
Di luar sana, banyak pelajaran yang tidak akan kamu peroleh
dari bangku kuliah, wahai mahasiswa.
Di tingkat amat akhir ini, sebagai seorang mahasiswa yang
akan sesegera mungkin melepas status kemahasiswaan ini, saya flashback ke masa
4 tahun lalu dimana saya masih baru menapaki dunia kuliah.
Awalnya, sebagai seorang anak rantau, jauh dari rumah dan
keluarga tentu bukanlah hal yang mudah buat saya. Saya sendiri berasal dari
Jakarta dan berkuliah di kota Solo.
Solo sendiri berjarak 1 jam perjalanan jika ditempuh dengan
pesawat terbang, atau kurang lebih 8-12 jam jika ditempuh jalur darat. Jarak
yang tidak bisa dibilang dekat meski masih tergolong sama- sama di wilayah
Indonesia barat dan satu Pulau Jawa.
Sebagai anak komunikasi, awalnya saya cuma mikir, komunikasi
itu bukan dunia saya. “Ah komunikasi itu cuma jurusan buat orang- orang yang
bisa ngomong, saya mah ngga bisa” ngelesnya saya gitu pas masih SMA.
Setelah ngerasain jadi anak komunikasi, bakal tau deh 1 hal
:
ANDA TIDAK AKAN DIAJARKAN BERBICARA. SAMA SEKALI TIDAK. Tapi, di komunikasi saya malah belajar soal:
1.
Gimana cara melayani dan
menanggapi orang dengan prima. Tapi tidak diajarkan bagaimana meng-handle kondisi
publik saat kita diharuskan berbicara di depan umum atau khalayak ramai.
2.
Belajar bagaimana cara
membaca trend media dan perkembangannya di masa kini dan masa depan. Tapi tidak
diajarkan bagaimana teknis menjalankan media, hal yang harus dibahas saat rapat
dalam media (rapat redaksi saat di media cetak, atau rapat konsep dalam media
televisi), atau hal apa saja yang harus dipersiapkan dari awal saat ingin
bekerja di dunia media.
3.
Diajarkan bagaimana cara mengoperasikan
kamera televisi (nah kan namanya aja lupa XD) sampai bikin mini show, tapi
tidak diajarkan bagaimana cara bikin acara live-music dengan konsep cemerlang penonton
ribuan dan ada slot promo yang oke buat sponsor.
4.
Diajarkan tentang efek
media yang ‘kena banget’ ke penontonnya dan akibatnya. Tapi tidak diajarkan
bagaimana cara membuat acara atau iklan
yang mempengaruhi dan kena banget ke penonton. Well, kecuali kamu bisa
berpikir bahwa hal ini adalah semudah membalikkan sudut pandang. Kalau kamu
bisa terpengaruhnya sama iklan yang kayak gimana? Nah maka buatlah iklan yang
mempengaruhi kayak gitu ;)
Dan masih banyak hal teknis lainnya yang tidak akan pernah kamu peroleh dari bangku kuliah. Ada bagian kuliah yang sifatnya praktek, dan itu menyenangkan, karena kita bakal diajarkan hal- hal teknis. Tapi apa yang ada di dunia kerja atau bahkan lebih besarnya, industri media massa di luar sana, ngga bikin kita lantas benar- benar siap dan bisa untuk bertahan disana hanya dengan bekal ilmu saja.
Jadi, gimana caranya supaya bisa mendapatkan banyak ilmu yang masih seputar keilmuan kita (apapun jurusanmu) tapi yang tidak pernah diajarkan di bangku pendidikan formal? Gampang, bertemulah dengan orang sebanyak mungkin! Siapapun mereka, apapun pendidikannya, berapapun usianya, dan apapun pekerjaannya, mengobrollah, berbincanglah, curilah ilmunya!
Kalau saya, simpel, diawali dengan tidak hanya kuliah, mengerjakan tugas, dan berleha- leha dikosan. Tapi, saya mulai ikut organisasi di kampus, ngga perlu banyak-banyak, tekuni saja organisasi atau UKM yang kamu minati. Ikuti sampai akhir, curi ilmunya, berkembanglah disana.
Selain itu, bisa juga mengembangkan kemampuan diri misalnya dengan mengikuti les (entah bahasa asing, masak, kursus renang, anything you want!). Bisa juga kalau mau sembari menghasilkan uang, bisa dengan kerja magang. Nah untuk kerja magang malah salah satu opsi yang menyenangkan. Tapi pastikan sesuai dengan bidang ilmu yang kamu tekuni, karena nantinya akan berpengaruh di dunia kerja yang kamu tekuni kelak setelah lulus kuliah.
Dulu, saya juga ikut magang, tapi yang tidak berbayar. Selama magang 2 bulan di salah satu stasiun televisi nasional, wiihh rasanya super! Capek tapi semuanya bener- bener baru. Menghadapi orang- orang baru juga dengan pelajaran baru, ya itu tadi, belajar caranya meng-handle acara yang besar banget, bikin konsep yang ga cheesy tapi juga low-budget tapi ya juga kudu datengin banyak penonton (bukan penonton bayaran lho ya).
Belajar dari organisasi di internal maupun eksternal kampus pun menyenangkan. Kalau saya, dulu ikutnya organisasi internal kampus, detailnya disini. Pada dasarnya, setiap kamu bertemu orang baru, kamu bisa belajar banyak dari dia. Kesehariannya, kehidupannya, apa yang dia lakukan, ataupun pemikirannya. Sharing is the best knowledge that you can achieve freely. Sharing itu menyenangkan, kamu bisa dapet ilmu secara cuma-cuma dari seseorang. Dan kadang kala, dari hasil banyak ketemu orang itu ya efeknya inspirasi, menginspirasi untuk bisa berbuat lebih banyak. “Kenapa mesti di situ- situ doang sih, kalau orang lain udah sampe sana, udah jauh pula?”. Apalagi sampai memacu optimisme kita, kadang juga sampai timbul kalimat “Gile banget tuh orang, dia bisa sampe sana, masa gue engga?”.
Dari cara- cara di atas tadi, percaya deh, kamu bakal banyak dapetin ilmu- ilmu teknis atau yang bersifat pengalaman. Nambah pengalaman itu menyenangkan. Nambah kenalan apalagi, memperluas jaringan, kalau perlu bikin sebanyak mungkin jaringan selama kamu masih menjadi mahasiswa.
Ada banyak hal yang karena keterbatasan waktu, materi kuliah, atau topik, maka ngga semua hal atau persiapan di dunia kerja atau kemasyarakatan, misalnya, tidak diajarkan di bangku kuliah. Ya semua kembali kepada mahasiswanya sendiri. Mau bener- bener cuma kuliah aja dan hanya mendapatkan teori dari bangku kuliah, atau mau dapetin lebih?
Alhasil, selamat berkarya dan selamat banyak belajar di usiamu yang masih muda ini.
Kalau kata iklan anti-narkoba, jangan sia- siakan masa mudamu.
Salam,
HS.
4 comments
baca postingan ini langsung manggut manggut geleng geleng duh mbak -__-
ReplyDeletehai linda.
Deletemanggut tanda setuju, geleng tanda tak setuju. jd dibagian mana kamu manggut dan geleng?
selamat berproses menjadi anak komunikasi :)
tapi mbaknya sering ngomong di twitter juga kan :D
ReplyDeleteSuka dan nyatanya sering ngomong. Tp berbeda dr apa yg diprediksikan dr jaman sekolah dulu mas ..
Delete