google-site-verification=pmYaR7Wkl72nz8GRfCYRHkG7F2d5HrD-tTSuQpSxRqU Gratitude Post: Kupang 2023 | LIMA HURUF by Hanna Suryadika

Gratitude Post: Kupang 2023


Sejauh saya bisa mengingat, ini mungkin kali ketiga saya ke Kupang. Ke NTT sendiri sudah 5 kali. Jadi 2 sisanya saya flight landing ke Ende dan Labuan Bajo. 

Angka-angka ini saya dapatkan ketika sedang merenung sembari naik ojek online di Kota Kupang. Saya coba ingat-ingat sudah berapa kali saya ke sini. Kupang di akhir Maret 2023 ini sebenarnya cukup mempesona saya. Cuacanya pun tidak seterik kunjungan saya sebelumnya ke NTT di mana mataharinya ada banyak rasanya. Cuaca Kupang waktu itu kadang hujan deras, tak lama lagi langsung terik. Cukup unik untuk cuaca di akhir bulan Maret apalagi kabarnya sedang ada siklon Herman yang cukup mempengaruhi cuaca ini. 

Selama merekam Kupang di dalam ingatan, menjelang masa Paskah di awal April nanti, Kota Kupang sudah berdandan. Di beberapa sudut kota mulai ada baliho perayaan ibadah Paskah entah dari institusi seperti Polda maupun dari sekolah-sekolah Kristen Katolik. Sementara di beberapa rumah atau sudut perkampungan kadang terlihat sudah ada 3 salib berjejer mereplika kejadian sewaktu di Bukit Golgota. Tidak hanya satu, bahkan banyak salib dengan selendang ungu yang ditegakkan kadang dapat ditemui di jalan besar di Kota Kupang. 

Situasi yang sangat unik dan belum pernah saya temui sebelumnya. Berkendara dengan motor selama di Kota Kupang membawa ingatan saya juga rasa syukur. Entah mengapa perjalanan beberapa kali keliling naik ojek online di Kupang kali ini membuat saya jadi reflektif sepanjang jalan. Padahal tujuan perjalanan saya sudah jelas waktu itu, pergi makan entah makan siang atau makan malam tapi seperti ada kepuasan tersendiri bisa memisahkan diri dari rombongan sejenak dan menikmati jalan-jalan kecil daerah perkampungan di Kupang. 

Hari ini saya bersyukur sekali masih diberi kesempatan untuk ke NTT lagi. Dua kali dalam setahun ini sudah ke NTT saya rasa sebuah kesempatan yang sangat langka. Tuhan tahu saya lagi butuh perjalanan ini, perjalanan yang jauh-jauh untuk merefleksikan apa yang terjadi belakangan ini. Dan ya perjalanan dinas saya terakhir-terakhir ini sungguh banyak momen-monen reflektif untuk bersyukur dan reprogramming life. Sungguh jauh dari perjalanan yang ingar bingar, ramai orang, jadwal padat. Nope. Semua kebalikannya. Tuhan sudah atur waktu yang terbaik rupanya, Ia tahu saya tidak ingin mendekati keramaian akhir-akhir ini. Saya butuh stok me time yang banyak meski tanpa cuti. Dan voila! It comes with some advantages. 

Jadi semoga sesudah perjalanan ini saya masih bisa berkunjung lagi ke NTT di tahun ini. The more the merrier. Kalau sudah dikasih kita tidak bisa nolak toh? 😆


Salam, 

HS

0 comments