google-site-verification=pmYaR7Wkl72nz8GRfCYRHkG7F2d5HrD-tTSuQpSxRqU Harapan | LIMA HURUF by Hanna Suryadika

Harapan

Dear you,

Hidupku semakin tak beraturan. Nafasku tersengal dan langkahku tertatih.
Mungkin kau telah terlalu jauh melangkah.
Tapi kuingat janjimu yang tak pernah ingkar, kau akan kembali kesini saat musim berganti.
Hingga saat itu, kupastikan masih ada harapanku yang berdiri tegak, tak goyah oleh suatu apapun.

Maka bila kau terima suratku ini, pahamilah.
Pahamilah bahwa kepergianmu akan menjanjikan secercah bahagia bagiku. Kembalilah bila kau ingat batas masa yang kau tetapkan.
Jangan pernah menyerah untuk mimpi-mimpimu.
Wujudkanlah itu, jadikan nyata satu persatu.
Karena disini pun, demikian adanya, harappan yang menjagaku tetap hidup. Harapanmu yang selalu membuat pelitamu menyala terang bahkan di saat titik malam tergelap sekalipun.

Kembalilah, ketika angin membawamu pulang.

Salam hangat,
Yang meridukanmu.

#30HariMenulisSuratCinta hari ke 25

0 comments