Rabu kemarin baru saja selesai menonton film Conclave (2024). Film yang berhasil meraih 8 nominasi di Oscars 2025 ini berdurasi sekitar 120 menit dan baru saja tayang di Indonesia mulai tanggal 26 Februari 2025. Wah baru sadar berarti saya langsung nonton di hari perdananya tayang ya.
Mohon dicatat baik-baik, kalau menurut saya pribadi film ini adalah film yang indah, dengan gambar-gambar yang cantik sinematografinya meski tanpa adanya pemandangan alam yang indah. Jadi di film ini fokus menunjukkan keindahan interior, gedung-gedungnya, budaya Katolik, termasuk prosesi Conclavenya itu sendiri.
Jadi tentang apa sih Conclave ini?
Memulai postingan perdana di 2025 kali ini dengan kembali review series. Kalau dulu sempat review film di blog ini, sekarang saya mau kembali nulis review tapi tentang series. Kebetulan kali ini baru banget menyelesaikan seriesnya sampai episode terakhir.
Cassandra (2025) adalah salah satu series terbaru di Netflix yang terbit tahun ini. Mengusung genre thriller, series asal Jerman ini hadir dalam 6 episodes. Tiap episodenya berdurasi sekitar 45-50 menit.
Jadi karena blog ini baru berhasil lagi saya akses belakangan ini saya sepertinya perlu banyak-banyak pemanasan menulis lagi. Hitung-hitung mini selebrasi karena sudah kembalinya wadah menulis saya. Rencana sih akan menulis rutin setidaknya sebulan 1x, karena mau berjanji 1x seminggu kok ternyata sudah ingkar dari awal. Mari kita lihat akan bertahan seberapa lama.
Finally akhirnya setelah 1 tahun lebih beberapa bulan akhirnya blog ini berhasil kembali lagi bisa diakses umum per Juni 2024 lalu.
Ini juga pertama kalinya saya kembali menulis lagi setelah setahun lebih tidak menulis. Jadi jangan harap akan ada tulisan serius dan berat apalagi bernas nan bergizi. Tulisan ini sekaligus hitung-hitung untuk menghangatkan kembali hubungan antara otak dan tangan.
Sejauh saya bisa mengingat, ini mungkin kali ketiga saya ke Kupang. Ke NTT sendiri sudah 5 kali. Jadi 2 sisanya saya flight landing ke Ende dan Labuan Bajo.
Angka-angka ini saya dapatkan ketika sedang merenung sembari naik ojek online di Kota Kupang. Saya coba ingat-ingat sudah berapa kali saya ke sini. Kupang di akhir Maret 2023 ini sebenarnya cukup mempesona saya. Cuacanya pun tidak seterik kunjungan saya sebelumnya ke NTT di mana mataharinya ada banyak rasanya. Cuaca Kupang waktu itu kadang hujan deras, tak lama lagi langsung terik. Cukup unik untuk cuaca di akhir bulan Maret apalagi kabarnya sedang ada siklon Herman yang cukup mempengaruhi cuaca ini.
Mari kita lanjutkan membuat hal-hal yang aku syukuri selama bulan Februari 2023.
Kalau tidak ingat rezeki dan nikmatnya memang cobaan di Februari ini berattt. Katanya bulan kasih sayang tapi sungguh yang paling utama sekarang bagaimana bisa melewati hari dengan waras dan tanpa banyak mengeluh.
Soo, here we go, February Gratitude List:
Jadi tanpa perlu pikir panjang, ada banyak hal yang bisa saya saya daftarkan ke January Gratitude List saya. Tapi sebelumnya saya mau cerita tentang keputusan saya untuk mencoba membuat hal-hal apa saja yang saya syukuri setiap bulannya.
Jadi karena saya sadar tahun lalu tuh saya banyak kemunduran dalam hal tulis menulis di blog maka kali ini saya mau coba untuk rutin menulis lagi. Salah satunya ya dengan ikut project menulis- yang belum ketemu sampai sekarang-, juga dengan menulis gratitude list per bulannya.
Menulis Gratitude List buat saya sebagai salah satu moment untuk healing, mencoba mensyukuri nikmat saya punya, coba, rasakan, dan saya dapatkan. Katanya rasa syukur itu membuat orang merasa cukup, nah ini yang saya pelajari sekarang.