google-site-verification=pmYaR7Wkl72nz8GRfCYRHkG7F2d5HrD-tTSuQpSxRqU Akhirnya Dapet Vaksin Booster Juga! | LIMA HURUF by Hanna Suryadika

Akhirnya Dapet Vaksin Booster Juga!


 Fresh from the oven! 

Hari ini baru aja saya menerima vaksin booster. Setelah sempat mencari-cari di mana ada faskes yang bisa terima booster atau dosis ketiga langsung deh saya berangkat ke lokasi. Apalagi lolasinya dekat rumah dan dapetnya vaksin Pfizer! Pas banget sama yang dicari-cari. Hehehe. Sebenarnya bukan maksud hati pilih-pilih vaksin juga, tapi memang sebelumnya sudah melewatkan kesempatan vaksin booster di kantor (waktu itu pake AZ) dan pas banget lagi masa isoman. Nah karena ini dapetnya Pfizer dan deket rumah, cuss lah pagi-pagi antri. Padahal sih nyaris sepi dan tanpa antrian. 

Banyak pertanyaan muncul tentang vaksin ini begini:

Sesudah positif Covid-19, bisa dapet jatah vaksin booster kapan? 

Nah ada yang perlu dicatat di sini. Saya sebelumnya positif per 31 Januari 2022 kemarin, cerita lengkapnya di sini. Jadi saya baru bisa vaksin booster 1 bulan sesudah sembuh. Kemarin 9 Maret sempat antri booster juga tapi ditolak dengan alasan kurang 1 hari sejak masa negatif makanya saya kembali lagi hari ini. 

Anyway, ketentuannya bisa vaksin booster setelah 1 bulan sembuh berlaku untuk yang tanpa gejala/gejala ringan. Sementara buat yang bergejala berat, bisa vaksin 3 bulan sesudah sembuh. 

Apa aja syaratnya untuk bisa vaksin booster

Berdasarkan pengalaman vaksin hari ini beberapa syaratnya yaitu:

- tiket vaksin ketiga yang sudah terbuka di aplikasi PeduliLindungi

- jarak dari vaksin primer (dosis 1 dan 2) lebih dari 3 bulan

- perhatikan kombinasi vaksin primer dan booster, bisa cek di sini

- mengisi formulir yang disediakan

Perlu dicatat, untuk beberapa wilayah atau faskes kadang ada yang meminta fotokopi KTP, bukti sertifikat 1 dan 2, atau bahkan tiket vaksin 3, jadi sebaiknya persiapkan dan cek kembali persyaratannya sebelum vaksin. Kalau di tempat saya vaksin hari ini tidak dibutuhkan berkas-berkas tersebut. 

Screen shot sertifikat vaksin 1-3 yang sudah ada di aplikasi PeduliLindungi


Apa saja tahapan vaksinasi boosternya? 

Tahap vaksin saya hari ini sangat simpel sekali. Tanpa antrian, tanpa kerumunan, dan tanpa drama tentunya. Untung dramanya udah pas kemarin ditolak vaksin karena kurang 1 hari aja hahaa. 

Pertama, registrasi. Kebetulan saya vaksin di RPTRA yang petugasnya dari puskesmas, masih sesuai dengan domisili saya dan lokasinya nggak jauh. Saya kurang tahu sebenarnya apa menerima orang dari luar kecamatan saya juga atau nggak, tapi yang pasti tanpa pemeriksaan identitas sih di sini. Di form registrasi ini saya mengisi data diri seperti biasa termasuk jenis vaksin primer yang sebelumnya saya gunakan. Oh ya karena vaksinasi sekarang dilakukan paralel antara dosis 1,2, dan booster baiknya kita kasih info sama nakesnya dari awal kalau kita mau vaksin ke berapa. Terkadang jenis vaksin yang tersedia dalam 1 faskes bisa berbeda-beda tergantung dosisnya. 

Kedua, pemeriksaan kesehatan. Di tahap ini kita akan ditanya beberapa hal seputar kondisi kesehatan kita sekaligus pemeriksaan tensi. Riwayat kesehatan yang ditanya antara lain penyakit bawaan atau komorbid, alergi obat, jenis vaksin primernya apa (dikonfirmasi kembali), dan apa pernah menderita Covid-19 atau tidak. Untuk pertanyaan covid ini saya jawab jujur, saya pernah positif tanggal 31 Januari kemarin dan ya langsung lolos pas tahu udah satu bulan genap sesudah negatif. 

Ketiga, proses vaksinasi. Untuk proses ini kebetulan waktu itu saya tanpa antrian jadi nggak lama langsung disuntik. Oh ya untuk dosis primer Sinovac yang mau booster dengan Pfizer dapat 1/2 dosis vaksin Pfizer. 

Keempat, tahap menunggu 😂 Agak bingung juga karena kali ini kita tidak disuruh duduk 30 menit sembari menunggu reaksi KIPI. Saya cuma diminta kartu dan kertas registrasi yang tadinya sudah diisi untuk diinput datanya sama petugas Puskesmas. Kebetulan karena prosesnya lancar cuma menunggu 5 menit aja dan belum muncul KIPI apapun selama di sini. Anyway, ini salah satu tahap penting karena di sini data vaksin booster kita akan diinput ke sistem yang nantinya otomatis jadi sertifikat vaksin di aplikasi PeduliLindungi. Jadi pastikan nomor NIK dan Nama Lengkap maupun data diri lainnya nggak salah tulis ya. 

Sesudah ke 4 tahap ini selesai sudah boleh pulang sebenarnya. Saya juga dikembalikan kartu bukti vaksinnya untuk pegangan pribadi. Buat jaga-jaga aja siapa tahu kan sertifikat vaksinnya malah nggak muncul-muncul. 

Tapiii, nggak perlu khawatir. Sertifikat vaksin saya memang nggak langsung otomatis muncul cepat kayak hasil antigen. Sekitar 2-3 jam sesudah vaksin dan di rumah saya cek kembali eh baru ada sertifikat vaksin ke tiganya. 


KIPI apa yang dirasakan sesudah vaksin? 

Ini sih pertanyaan yang paling sering bikin orang penasaran. Setiap jenis vaksin tuh sepertinya ada ciri khas nya sendiri. Kalau efek booster Pfizer ini di saya begitu disuntik langsung terasa pegal di bekas suntikan. Dan efek ini terasa sampai H+2 divaksin (update 13 Maret). Hari pertama emang rasanya berat dan cukup sakit di area lokal bekas suntikan. Selebihnya ya asal nggak kesenggol aja aman. 

Efek lainnya yaitu lemas dan akibatnya ngantuk. Tapi ini sih kayaknya personal aja ya hahaha. Lemasnya iya terasa tapi lebih ke seperti belum sarapan aja sih. Ngantuknya mungkin karena efek lemas dan tidak separah efek ngantuk dari Sinovac yang bisa 2 hari itu. 

Efek pegal di lengan bekas vaksin ini juga ternyata dirasakan sama orang-orang rumah. Tips nya sih untuk meminimalisir pegal, usahakan lengan sebisa mungkin dalam keadaan aktif dan terus bergerak. Kalau lama dalam keadaan diam biasanya akan sakit sekali. 

Jadi kira-kira begitu update an saya sesudah melaksanakan vaksinasi booster dengan Pfizer. Semoga abis ini copid bisa jauh-jauh, syukur-syukur musnah. Btw, jadi ingat 1 hal waktu vaksinasi kemarin nakes nya sampe berkali-kali infoin untuk menyebarluaskan info vaksinasi ini ke tetangga dan keluarga biar banyak yang datang karena sepertinya peminat booster memang nggak sebanyak yang vaksinasi dosis primer kemarin.

 Yuk dimanfaatkan mumpung masih gratis! 


XOXO, 

HS


0 comments