google-site-verification=pmYaR7Wkl72nz8GRfCYRHkG7F2d5HrD-tTSuQpSxRqU Rindu | LIMA HURUF by Hanna Suryadika

Rindu

Barangkali rindu memang menyimpan sendu
Barangkali rindu itu pula jark terjauh sekaligus terdekat kita
Kita tak pernah memanjat harap yang sama sebelumnya
Sejak rindu itu ada
Ia mulai mengusik malam-malam tenang

Barangkali rindu adalah waktu terdekat kita
Saat kita saling mendoakan dan peduli satu sama lain
Rindu pula yang mungkin menjadi mistar pemisah kita
Ia yang mengingatkan kita bahwa rasa ini takkan pernah melangkah kemanapun

Katanya rindu awal menyemainya cinta
Bagiku, ia pengingat waktu doa
Karenanya aku mampu mengharap asa
Memohon pada Yang Kuasa untuk melepaskan jerit hati
Rindu katanya merekatkan kasih
Untukku, rindu mengingatkan perih kita
Akan kasih yang takkan pernah bisa tergenggam

Rindu yang menderap
Bergegas datang namun lekas-lekas pulang
Ia menghangatkan dalam dekap
Namun perihnya mengiris lapisan kulit
Perlahan kunikmati rasanya
Mungkin kelak aku kan lupa rasa rindu
Bisa saja aku lupa rupa rupamu bila tak ada rindu

Bilamana rindu tiada,
Saat itulah bayangmu telah pergi selamanya.
Mungkin memang itu yang kuingin


Surakarta, 16 Agustus 2014
04:41
Ps: postingan karena ngga bisa tidur. Udah lama ngga galau di blig, meski sebenernya lagi ngga galau. Terus keinget kalo blog ini udah berdebu banget udah berbulan-bulan ngga ada posting. Sekarang Hanna nya come back!

-HS-

0 comments