21-23 Juli 2013
Akhirnya setelah 13 bulan masa kepengurusan, saya dan teman- teman lainnya dinyatakan demisioner! Bebas tugas, tanggung jawab dan segala proker dari kerja bidang kami masing- masing.
Tidak mudah memang menjalankan roda keorganisasian. Apalagi yang kami jalankan adalah organisasi pers mahasiswa. Saya mulai bergabung di LPM VISI kurang lebih 4 tahun lalu, di tahun awal saya menjadi mahasiswa baru. Selama setahun dididik banyak hal dengan status seorang anggota, bukanlah hal yang mudah dan menyenangkan bagi saya, awalnya gitu. Ngga heran, mulai dari mendaftar di lembaga pers mahasiswa ini, saya sudah dihadapkan pada bermacam- macam seleksi anggota dan juga komitmen.
Selanjutnya, di tahun pertama saya menjalankan tugas sebagai seorang anggota, saya masih banyak absen dateng ke sekre. Ya jelas, soalnya VISI dulu hampir setiap hari ada aja rapatnya, dan setiap rapatnya itu bisa diskusi alot lamaa sekali. Siapapun itu, apalagi masih asing dengan orang- orangnya pastilah ngga betah, demikian pula halnya dengan saya. Tapi kemudian saya bertemu titik balik, yang mengharuskan saya belajar banyak. Musyawarah Besar Istimewa, itu nama forum khususnya. Dari situ titik balik saya mulai aktif lagi ikut kegiatan di VISI, disitu saya mulai mampir ke sekre kalau kuliah kosong atau lagi jam istirahat.
Kalau ditanya apa yang saya mau, lebih dari sekedar pengen bisa bikin berita. Saya pengen benar- benar ikut sebuah organisasi. Dan kali ini, VISI merupakan organisasi pertama yang benar- benar saya ikuti dan pertanggungjaabkan tugas dan jabatan saya hingga akhir kepengurusan. Disinilah hati saya benar- benar tertambat. Ngga perduli udah sesulit apapun masalah yang sudah dihadapi, ini VISI punya saya, maka saya pula yang harus mengelolanya dengan baik.
Di tahun kedua, setelah sebelumnya saya belum mendapatkan ilmu yang maksimal selama menjadi anggota, saya ditantang untuk belajar dengan kapasitas yang lebih baik. Saya diangkat menjadi pengurus di bidang Redaksi. Menjadi salah seorang tim redaksi bukanlah hal yang mudah bagi saya, benar- benar harus belajar dari nol itu hal yang sulit saya terapkan selama menjadi sekretaris redaksi. Tapi, lagi- lagi VISI mengajarkan kalau disini proses dan hasilnya merupakan dua hal yang sama pentingnya.
Di tahun ketiga. Saya kembali ditantang untuk menempati posisi sebagai salah seorang dewan pemimpin di bidang kaderisasi. Meskipun tugas saya tidak dilaksanakan dengan baik, saya telah belajar banyak dari VISI. Proses dan masa- masa sulit yang saya hadapi membuat saya menjadi lebih tangguh dalam menghadapi banyak tipe orang. dari VISI saya bisa ketemu orang yang saya benci dan senangi. Dari VISI saya belajar gimana bisa duduk sampe subuh tanpa masuk angin (pfiuh!). Dari VISI saya jadi sering menghabiskan waktu di kampus ketimbang di kosan, kadang di kampus juga sampe malem. Demi apa? Demi diskusi yang kadang ngga penting atau malah penting banget karena kadang sampe perlu emosi banget untuk mengakhiri diskusinya.
VISI telah membawa kebahagiaan tersendiri buat saya, meski tidak dalam bentuk jodoh :D
Saya ingat kata pendahulu di VISI dulu, kalau kamu ingin menerima banyak hal dari VISI, maka kamu harus rela memberikan banyak hal untuk VISI.
Menjelang akhir masa jabatan saya di tahun ke dua menjadi pengurus, saya merasakan bermacam- macam perasaan. Sedih iya, karena otomatis VISI bukan punya saya lagi, kapasistas saya di VISI perlahan akan berkurang digantikan adek- adek angkatan. Khawatir juga ada, apa nanti mereka bisa ngejalaninnya ya, kita udah jelas ngsih transfer ilmu belum ya, mereka perlu dibimbing ngga ya. Lega pun ada, karena akhirnya setelah mengorbankan waktu untuk mengerjakan skripsi pun kini bisa fokus kembali.
Tidak akan pernah ada tugas yang mudah yang diemban oleh seseorang yang telah berkomitmen terhadap dirinya sendiri. Tapi semua tugas yang berat itu akan terasa lebih bermanfaat saat kita melakukannya dengan ikhlas dan loyalitas. Saya sadar, VISI tak butuh orang yang rajin, tapi kami mencari orang- orang yang berdedikasi tinggi dan loyal. Tidak banyak hal yang bisa saya sumbangkan untuk VISI, tapi saya akan lebih menyesal lagi jika saya tidak bergabung belajar berproses bersama teman- teman di sini.
Kami beda, tapi kami punya tujuan yang sama.
Salam Persma!
anggota LPM VISI FISIP UNS
hanna siahaan
Akhirnya setelah 13 bulan masa kepengurusan, saya dan teman- teman lainnya dinyatakan demisioner! Bebas tugas, tanggung jawab dan segala proker dari kerja bidang kami masing- masing.
Tidak mudah memang menjalankan roda keorganisasian. Apalagi yang kami jalankan adalah organisasi pers mahasiswa. Saya mulai bergabung di LPM VISI kurang lebih 4 tahun lalu, di tahun awal saya menjadi mahasiswa baru. Selama setahun dididik banyak hal dengan status seorang anggota, bukanlah hal yang mudah dan menyenangkan bagi saya, awalnya gitu. Ngga heran, mulai dari mendaftar di lembaga pers mahasiswa ini, saya sudah dihadapkan pada bermacam- macam seleksi anggota dan juga komitmen.
Selanjutnya, di tahun pertama saya menjalankan tugas sebagai seorang anggota, saya masih banyak absen dateng ke sekre. Ya jelas, soalnya VISI dulu hampir setiap hari ada aja rapatnya, dan setiap rapatnya itu bisa diskusi alot lamaa sekali. Siapapun itu, apalagi masih asing dengan orang- orangnya pastilah ngga betah, demikian pula halnya dengan saya. Tapi kemudian saya bertemu titik balik, yang mengharuskan saya belajar banyak. Musyawarah Besar Istimewa, itu nama forum khususnya. Dari situ titik balik saya mulai aktif lagi ikut kegiatan di VISI, disitu saya mulai mampir ke sekre kalau kuliah kosong atau lagi jam istirahat.
Kalau ditanya apa yang saya mau, lebih dari sekedar pengen bisa bikin berita. Saya pengen benar- benar ikut sebuah organisasi. Dan kali ini, VISI merupakan organisasi pertama yang benar- benar saya ikuti dan pertanggungjaabkan tugas dan jabatan saya hingga akhir kepengurusan. Disinilah hati saya benar- benar tertambat. Ngga perduli udah sesulit apapun masalah yang sudah dihadapi, ini VISI punya saya, maka saya pula yang harus mengelolanya dengan baik.
Di tahun kedua, setelah sebelumnya saya belum mendapatkan ilmu yang maksimal selama menjadi anggota, saya ditantang untuk belajar dengan kapasitas yang lebih baik. Saya diangkat menjadi pengurus di bidang Redaksi. Menjadi salah seorang tim redaksi bukanlah hal yang mudah bagi saya, benar- benar harus belajar dari nol itu hal yang sulit saya terapkan selama menjadi sekretaris redaksi. Tapi, lagi- lagi VISI mengajarkan kalau disini proses dan hasilnya merupakan dua hal yang sama pentingnya.
Di tahun ketiga. Saya kembali ditantang untuk menempati posisi sebagai salah seorang dewan pemimpin di bidang kaderisasi. Meskipun tugas saya tidak dilaksanakan dengan baik, saya telah belajar banyak dari VISI. Proses dan masa- masa sulit yang saya hadapi membuat saya menjadi lebih tangguh dalam menghadapi banyak tipe orang. dari VISI saya bisa ketemu orang yang saya benci dan senangi. Dari VISI saya belajar gimana bisa duduk sampe subuh tanpa masuk angin (pfiuh!). Dari VISI saya jadi sering menghabiskan waktu di kampus ketimbang di kosan, kadang di kampus juga sampe malem. Demi apa? Demi diskusi yang kadang ngga penting atau malah penting banget karena kadang sampe perlu emosi banget untuk mengakhiri diskusinya.
VISI telah membawa kebahagiaan tersendiri buat saya, meski tidak dalam bentuk jodoh :D
Saya ingat kata pendahulu di VISI dulu, kalau kamu ingin menerima banyak hal dari VISI, maka kamu harus rela memberikan banyak hal untuk VISI.
Menjelang akhir masa jabatan saya di tahun ke dua menjadi pengurus, saya merasakan bermacam- macam perasaan. Sedih iya, karena otomatis VISI bukan punya saya lagi, kapasistas saya di VISI perlahan akan berkurang digantikan adek- adek angkatan. Khawatir juga ada, apa nanti mereka bisa ngejalaninnya ya, kita udah jelas ngsih transfer ilmu belum ya, mereka perlu dibimbing ngga ya. Lega pun ada, karena akhirnya setelah mengorbankan waktu untuk mengerjakan skripsi pun kini bisa fokus kembali.
Tidak akan pernah ada tugas yang mudah yang diemban oleh seseorang yang telah berkomitmen terhadap dirinya sendiri. Tapi semua tugas yang berat itu akan terasa lebih bermanfaat saat kita melakukannya dengan ikhlas dan loyalitas. Saya sadar, VISI tak butuh orang yang rajin, tapi kami mencari orang- orang yang berdedikasi tinggi dan loyal. Tidak banyak hal yang bisa saya sumbangkan untuk VISI, tapi saya akan lebih menyesal lagi jika saya tidak bergabung belajar berproses bersama teman- teman di sini.
Kami beda, tapi kami punya tujuan yang sama.
Salam Persma!
anggota LPM VISI FISIP UNS
hanna siahaan
0 comments