Hai teman- teman,
Ini suratku untuk kalian yang selama ini selalu mendukung dan
berada dibalik semua kesuksesanku.
Masih ingat dulu saat kita semua pernah berkumpul? Itu
pertemuan pertama kita. Saat itu saya bersusah payah untuk mengingat nama
kalian semua, tapi tenang, sekarang semua nama kalian sudah kuhapal.
Waktu
pertemuan pertama kita beberapa tahun yang lalu kalian semua terlihat begitu
gugup dan kikuk, sunyi sekali di menit- menit awal setelah kita semua
bersalaman. Tapi kemudian semua itu cair, mulailah kalian sibuk bercerita
tentang pribadi kalian, juga keluarga dan kesibukan masing- masing. Malam itu,
saya merasa yakin akan mempunyai keluarga baru. Tawa renyah kalian sudah keluar
berkali- kali malam itu, kita mempunyai percakapan yang mengasyikkan waktu itu.
Sampai saat ini kalian sudah seperti sahabatku sendiri dan
kalian adalah orang- orang yang akan selalu memperdulikanku bagaimanapun
buruknya orang lain berkata tentang diriku. Terima kasih, karena kalian selalu
mencemaskanku saat berita buruk beredar, tapi selalu percaya padaku. Terima
kasih, karena kalian selalu mendukungku dan membantuk kesuksesanku. Terima
kasih, karena telah menjadi teman berbagi cerita untukku. Terima kasih, karena
kegembiraan kalian telah menjadi senyuman bahagia bagiku.
Ah ya terima kasih sejuta kali lagi buat kalian pokoknya. Untuk
masalah kali ini, percayalah, hanya apa yang saya ucapkan itulah yang bisa
kalian pegang. Selebihnya berita dan desas-desus yang saat ini beredar hanyalah
isapan jempol belaka.
Tertanda,
Idola kalian.
Ps: saat ini aku tidak shooting dulu untuk sinetron itu,
situasi masih belum kondusif, dan wartawan infotainment itu ternyata lumayan
mengganggu ya. Oh ya, saya baik- baik saja. Kalian tak perlu mengkhawatirkanku seperti
yang kulihat di tv.
0 comments