google-site-verification=pmYaR7Wkl72nz8GRfCYRHkG7F2d5HrD-tTSuQpSxRqU Membuat Tulisan yang Menarik dan Informatif | LIMA HURUF by Hanna Suryadika

Membuat Tulisan yang Menarik dan Informatif

Menghasilkan sebuah tulisan sebenarnya gampang- gampang susah. Selama bertahun- tahun, sejak saya kecil, saya suka menulis. Tapi barulah belakangan ini saya paham unsur- unsur menulis yang baik. Gimana sih menulis yang baik itu? Mungkin jawabannya berbeda- beda ya tiap orangnya, tapi mari menyebut postingan kali ini dengan tips menulis ala Hanna.

Selama hampir setahun terakhir, saya bergabung dengan tim Terasolo. Di sana, saya bertugas sebagai seorang editor yang membidani Majalah Elektronik Terasolo. Selama itu pula, saya belajar dan menemui banyak rupa- rupa tulisan. Sebelum di Terasolo, saya juga pernah bergabung di Lembaga Pers Mahasiswa VISI FISIP UNS. Di sana, awal mula saya mencintai dunia jurnalistik dan semakin mendalami tulisan. Semakin mencintai dunia tulis- menulis pun sejak menambah ilmu di mata kuliah Jurnalistik yang saya ambil 2 tahun terakhir. Dan kebetulan, skripsi saya pun masih di seputar bedah- membedah tulisan jurnalistik dari sebuah majalah. Jadi, dari pengalaman saya yang masih seumur jagung tersebut, saya rangkumkan cara menghasilkan tulisan yang baik.

1. Perhatikan Konten
Konten itu hal yang amat sakral, karena jelas kamu sudah harus tahu hal apa yang akan kamu tuliskan. Sebelum menulis, bahkan kalau perlu kamu harus riset dulu soal bahan tulisanmu supaya saat menulis semuanya mengalir. Sebelum menulis ,abiknya mulai bayangkan susunan konten mulai dari awal hingga akhir, hal apa saja yang akan kamu tuliskan, pastikan semua materinya sudah siap.
Unsur 5W+1H merupakan modal dasar yang penting sekali saat menyusun konten penulisan. Karena dengan data yang kurang, kamu bakal sulit menuliskan sesuatu. Ini berlaku untuk berita atau artikel. Sebaiknya cukup satu paragraf aja kalau mau menuliskan rincian data 5w+1H ini, paragraf sisanya bisa di eksplor dari sisi kekuatan bahan tulisan yang akan kamu angkat.
Perhatikan lagi, too much information is A YAY!  Jangan pernah mengobral terlalu banyak infirmasi dalam satu tulisan. Bisa- bisa pembacamu nanti akan merasa ‘mual karena terlalu banyak disuapi makanan’.

2. Judul
Ada yang bilang “Content is The King” hmm ada sambungannya sih kalau menurut saya “but....Title is The Queen.” Yup! Judul itu penting juga, bahkan bisa dibilang judul lah nyawa dari sebuah tulisan. Tanpa sebuah judul yang eye catching dan ‘kena’ banget, siapa yang mau baca tulisan kita? Judul adalah hal pertama yang dibaca oleh pembaca, dari situ pula harus mencerminkan isi tulisan yang kamu buat. Jadi ibaratnya, judul itu adalah marketing nya tulisan kamu. Judul lah yang bakala berkeliling mempromosikan tulisanmu. Pastikan judul ini tetap berkorelasi, merangkum tulisanmu, tapi tetap singkat. Ingat, judul yang tidak berlebihan itu lebih enak dibaca daripada judul bombastis tapi tidak sesuai dengan isinya. Sampai saat ini sih, saya juga masih berjuang keras untuk menghasilkan judul yang ideal. Selama ini membuat judul adalah tantangan terbesar saya setiap membuat tulisan, apapun jenisnya.

3. Koherensi
Koherensi antar kalimat dan paragraf ini nantinya membantu pembaca untuk memahami tulisanmu. Pastikan tiap kalimatnya nyambung dan berkaitan informasinya. Jadi harus runtut, dan hindari menulis yang meloncat- loncat. Bahas dulu satu topik sampai selesai baru kemudian perlahan- lahan transisi ke topik selanjutnya.

4. Eksplor, eksplor, eksplor
Dalam menulis berita, data itu amat diperlukan untuk penyusunan konten (lihat poin nomor 1). Kalau perlu, sebelum menulis hasilkan banyak data dari riset, wawancara, dan lain- lainnya. Jadi begitu mau menulis, sudah tahu data mana yang akan dipakai buat tulisanmu. But, keep it simple ya!
Eksplor sebanyak mungkin hal- hal yang berkaitan dengan materi mu. Saat wawancara misalnya, tumbuhkanlah rasa keingintahuanmu. Jangan pernah malu bertanya atau hanya sekedar bertanya sesuai dengan guideline wawancara. Selalu banyak bertanya tentang jawaban atau pandnagan yangdisampaikan narasumber.

5. Ejaan dan Typo
Ejaan Yang Disempurnakan adalah sebaik-baiknya pedoman penulisan, menurut saya. Setiap penulis, mulai dari penulis fiksi, cerpenis, penulis puisi, editor, dan sebagainya perlu banget buat punya Kamus Besar Bahasa Indonesia dan baca- baca buku EYD. Karena tulisan yang salah penulisannya itu ngga enak banget buat dibaca. Meskipun salahnya cuma di kata depan, imbuhan atau penggunaan kata ngga baku, semua kan sudah ada aturan penulisannya. Jadi taatilah aturan tersebut, supaya tulisanmu lebih tertib dan enak dibaca.
Selain itu tentang typo, kesalahan penulisan itu sebenarnya hal yang lumrah. Tapiiii, kalau tulisanmu akan dilemparkan ke umum alias untuk dibaca banyak orang baiknya hindarilah kesalahan penulisan. Setelah menulis, koreksi kembali tulisanmu. Menjaga tulisan tetap benar penulisannya itu akan menambah nilai jual sebuah tulisan. Pembaca akan males membaca tulisan yang banyak banget typo nya. Sebelum diserahkan ke orang lain, cermati lagi tulisanmu, jadilah editor bagi diri sendiri.

Demikian tips dari saya (eh ini tips atau apa ya?). :)))
Semoga membantu teman- teman yang suka menulis lainnya. Karena saya juga masih sama- sama belajar, boleh dong di share kira- kira kesulitan kalian apa sih dalam menulis? Atau ada juga yang mau nambahin tips menulis lainnya? Share di comment yaa :)

Selamat menulis,
Hanna Siahaan

0 comments